KETUA FKDT KECAMATAN KUTAWALUYA KELUHKAN MINIMNYA ANGGARAN DAN BERHARAP KEPADA PEMERINTAH LEBIH MEMPERHATIKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Kabarlidikindonesia.com-14/12/22.
Jahuri Permana S.pd.i Ketua Forum Fkdt Kecamatan Kutawaluya Kabupaten Karawang Jawa Barat, mengharapkan Kepada Pemerintah Daerah dan Pusat, sudah saatnya pemerintah memberikan perhatian lebih kepada lembaga pendidikan keagamaan Madrasah, Rabu (14/12/2022).
Hingga saat ini, keberadaan DTA masih terkesan dianaktirikan, padahal lembaga pendidikan tersebut menjadi salah satu pendidikan dasar keagamaan yang akan melahirkan anak-anak saleh.
Jahuri Permana mengatakan “seharusnya pemerintah pusat ataupun daerah memperhatikan yang lebih serius terhadap DTA. Misalnya memberikan bantuan rutin untuk melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan guna menopang kelancaran pendidikan di DTA”, ucap Jahuri Permana sebagai pemerhati pendidikan Agama Islam.
Beliau juga mengatakan “selain memberikan perhatian dalam penyediaan sarana dan prasarana, pemerintah semestinya juga memberikan perhatian terhadap kesejahteraan para guru DTA dengan memberikan gaji tambahan”.
“Selama ini gaji yang diperoleh oleh guru DTA sangat minim. Mereka hanya menerima gaji berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 150 ribu setiap bulan, bahkan, ada yang mendapat gaji di bawah angka tersebut, dengan gaji yang minim, tentunya tidak akan cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari guru tersebut”.
“Meskipun DTA merupakan sekolah non-formal, tetapi keberadaannya sangat berarti dalam pendidikan agama anak-anak yang nantinya akan menjadi penerus bangsa”.
“Pendidikan DTA ini sangat penting dalam pendidikan moral dan mencetak generasi muda yang lebih berkualitas, sehingga sudah seharusnya pemerintah memberikan perhatian serius kepada lembaga pedidikan DTA ,” tegasnya.
“Pentingnya DTA dalam pendidikan agama menurut Jahuri, peran lembaga pendidikan nonformal DTA sangat strategis dalam pendidikan agama. Karena itu sudah seharusnya apabila perjuangan dan kegigihan para pengelola dan pendidik lembaga tersebut diberikan penghargaan”.
“Mereka perlu diapresiasi dan diberi penghargaan, karena telah berjasa dalam hal mendidik dan mengajarkan ilmu keagamaan kepada anak- anak”.
Perhatian pemerintah terhadap madrasah belum banyak berubah, namun hal itu tidak menghalangi aktivitas pembelajaran di madrasah.
“Meski hanya menerima honor yang terkadang kurang dari Rp 200 ribu /bulan para guru tetap mengajar. Mudah-mudahan saja suatu saat nanti pemerintah dapat lebih bijaksana dalam memberikan perhatian kepada madrasah ini.
Kami selaku ketua Forum FKDT kecamatan Kutawaluya, perwakilan Lembaga madrasah DTA, dengan adanya bantuan dana BOPF 2022 dari pemerintah terserap dengan baik, dan bisa bermanfaat bagi lembaga penerima dan juga sudah sesuai Juklak/Juknis.
“Bahkan mudah mudahan kedepannya pemerintah lebih memperhatikan guru sekolah pendidikan madrasah yang sampai saat ini serba kekurangan anggaran, misal kelengkapan fasilitas kantor ATK serta minimnya upah guru madrasah DTA”. pungkas Jahuri Permana .
Reporter : Diki irawan.
Editor ; Gaib.